Storyline #ErineinEtherland
PROLOG– Malam Sebelum Tidur
"Kadang kita menulis pengingat... tanpa tahu seberapa sulit menepatinya."
Malam itu, Erine menatap cermin.
Gelisah menunggu hari esok.
SCENE 1 – 1 Hari Sebelum Ulang Tahun
“Lorong terasa hidup. Jam berdetak mundur. Cermin memperlihatkan kutukan yang belum pergi.”
Sesuatu menunggu di balik pantulan.
SCENE 2 – Masuk ke Etherland
“Daun gugur… tumbuh kembali.
Akar-akar merayap tanpa arah.”
Kesunyian menunggu jawabannya.
SCENE 3 – Tanda-Tanda Pertama
“Simbol tua memancarkan cahaya lembut.
‘Hanya yang mampu melihat arah, bisa kembali.’
Di ujung portal bercahaya,
seorang penjaga arah menunggu.”
SCENE 4 – Eksplorasi Etherland
Di sini, setiap emosi punya pantulan.
Waktu bisa berhenti.
Tapi semua versimu tetap menatap balik.
Hutan Refleksi – sisi-sisi dirimu.
Taman Keraguan – jangan terlalu lama ragu.
Pasar Lilin – tak ada emosi yang sia-sia.
Sampai akhirnya… lilin itu menyala.
Dan Erine tahu: keberanian sejati adalah menerima.
SCENE 5 – Titik Balik
“Cahaya itu bukan dari luar.”
Di tepi Danau Ether, Erine menatap dirinya sendiri—bukan untuk lari, tapi untuk menerima.
Hening. Utuh.
Bukan akhir, tapi awal yang ia pilih sendiri.
Dari heningnya Etherland, @CErine_JKT48 menjalani perjalanan batin menuju keberanian yang ia pilih sendiri. Cavallery Present: Catherina Vallencia’s 18th Birthday Project #ErineInEtherland #At18SheChoseTheLight #JKT48Erine #CavalleryID
Di meja rias itu, Etherland masih berbisik. Tulisan-tulisan yang ia bawa pulang menempel di cermin, apel merah dan lilin bening menjadi saksi. Ia membaca kembali semuanya… dan tersenyum. Untuk pertama kalinya, Erine tidak lari lagi. #ErineInEtherland #At18SheChoseTheLight
